Kunjungan Dinas : Program Nasional Swasembada Pangan

Program Nasional Swasembada Pangan

Program swasembada pangan ini merupakan program pemerintah 3 tahun yaitu 2015-2017. Pada tahun 2016 diharapka tidak lagi melakukan impor beras, karena dilakukan adanya UPSUS yaitu upaya khusus, dengan dilaksanakan kegiatan peningkatan produksi luas tanam, dengan begitu diharapkan tingkat produksi meningkat. Dengan adanya UPSUS ini luas tanam bertambah yang semula 21.700 ha naik pada tahun 2016 menjadi 23.000 ha dan terus naik tiap tahunnya, karena perluasan daerah tanam yang disertai intensifikasi lahan. Karena adanya daya dukung dilakukannya program nasional ini dengan TNI AD, berupa kerjasama dengan dinas dan petani. Selain itu adanya SERGAP atau serap gabah yang dilakukan saat panen raya. Salah satu upaya untuk menyukseskan program Swasembada Pangan Nasional adalah dengan dibentuknya Satuan Tugas Penyerapan Gabah “Satgas Sergab”. Dengan adanya Satgas Sergap tersebut, diharapkan penyerapan gabah, ataupun beras dari petani oleh Bulog bisa sesuai target serta adanya kerja sama dengan dinas terkait supaya berhasil dan target tercapai.
Di Kabupaten Banyumas pada tahun 2015 luas tanam untuk padi sebesar 65.697 dengan luas panen 64.554 dan produksi sebesar 364.135 ton, sedangkan pada tahun 2016 meningkat menurut angka sementara dari data BPS yaitu 69.334 luas panen dan 74.327 luas tanam dengan produksi sebesar 388.270 ton. Dari data tersebut menunjukan adanya peningkatan baik dari luas tanam dan juga tingkat produksi padi. Varietas padi yang ditanam di kabupaten banyumas berupa varietas IR 64, Ciherang, Situ Bagendit, dan Mekonga.
Dukungan dari TNI Angkatan Darat juga diperoleh dengan ditandatanganinya MOU antara Menteri Pertanian RI dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bahwa seluruh Babinsa akan membantu petani agar program swasembada pangan ini dapat terwujud pada tahun 2017. Dukungan dari jajaran TNI ini telah diwujudkan sejak persiapan pertanaman sampai pengawalan benih dan pupuk. Pelatihan singkat diberikan kepada para Babinsa oleh para pakar yaitu penyuluh, para peneliti dari Dinas Pertanian dan Balitbang untuk memudahkan operasionalisasi mereka di lapangan.
Pendampingan/pengawalan Upsus merupakan faktor penting dalam pencapaian target produksi yaitu dengan mengerahkan sumber daya yang tersedia di Kementerian Pertanian. Tugas pengawalan mulai dari persiapan pertanaman yaitu mengumpulkan data dari setiap Kabupaten antara lain pengumpulan data saluran irigasi, luas tanam dan produksi, pengawalan ketersedian pupuk, benih dan sarana pertanian.
Operasioanalisasi pencapaian target di lapangan benar-benar dilaksanakan secara all in untuk mensukseskan program yaitu dengan penyediaan dana, pengerahan tenaga, perbaikan jaringan irigasi yang rusak, bantuan pupuk, ketersedian benih unggul yang tepat (jenis/varietas, jumlah, tempat, waktu, mutu, harga), bantuan traktor dan alsintan lainnya yang mendukung persiapan, panen dan pasca panen termasuk kepastian pemasarannya.


Sumber:
Kunjungan Dinas HMPS Agroteknologi

BB BIOGEN (Balai besar litbang bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian)

0 komentar: